Rabu, 09 Desember 2015

                                                               ALAT-ALAT OPTIK
  1. MATA
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Bentuk mata hampir seperti bola dan diameternya kira-kira 2,5 cm. Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut: berkas sinar dari objek menuju ke mata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata dan terbalik di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan ke otak sehingga terjadi kesan melihat.
Indera penglihat kita mendeteksi adanya sebuah benda dari pantulannya, pantulan tersebut masuk pada reseptor di mata. Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Reseptor tersebut merubah (mengkonversi) dan merespon energi cahaya yang masuk ke mata menjadi pulsa-pulsa sinyal yang kemudian akan diterjemahkan oleh otak kita. Kita akan pelajari bagian-bagian mata dan peranan-perananya.
Bagian – bagian Mata
Bola Mata
Bola mata mempunyai beberapa lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata yaitu : Skelra, koroid, dan retina.  
 
                                                                Gambar : Bola Mata
                                                    Sumber : sarendip.brynmawr.edu

Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di dalam bola mata:
1) Koroid
Koroid umunya berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah pemberi nutrisi dan oksigen bagi retina. Warna gelap pada koroid berfungsi mencegah refleksi (pemantulan sinar). Bagian depan koroid membentuk badan siliaris menuju ke arah depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris yang berupa celah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
2) Kornea (selaput mata)
Kornea adalah lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Kornea berwarna jernih. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
 Kornea bersifat tembus cahaya, sehingga cahaya bisa memasuki pupil. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Kornea berfungsi dalam membantu dan mempertemukan berkas-berkas cahaya dengan membengkokkan berkas cahaya tersebut ketika memasuki mata. Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh.
3) Cairan pada mata.
Ada dua cairan yang dalam bola mata kita, yaitu cairan yang berada di bagian depan lensa yang disebut aqueous humor dan bagian belakang lensa berisi yang disebut vitreous humor. Aqueous humor terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Sedangkan cairan yang memenuhi rongga dalam bola mata disebut cairan vitreus adalah cairan seperti agar-agar cair. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar (bentuk mata tetap bulat).
4) Lensa mata
Lensa mata terbuat dari bahan berwarna bening (optis) bersifat elastik. Lensa yang ada pada mata merupakan lensa cembung. Lensa mata ini berfungsi membentuk bayangan. Pada mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Lensa mata berubah bentuk ketika kamu melihat benda dengan jarak yang berbeda. Otot lensa menempel pada lensa. Otot lensa menarik dan mengubah bentuk lensa. Proses ini membantu untuk mempertemukan berkas-berkas cahaya dari obyek yang dekat atau jauh.
Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Ketika melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Ketika melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-beda disebut daya akomodasi.
5) Pupil
Pupil adalah lubang di tengah-tengah iris. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Bila jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan pupil juga berubah. Lebar pupil diatur oleh iris. Di tempat gelap, pupil mata membuka dan di tempat terlalu terang maka pupil mata agak menutup. Di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
6) Retina (selaput jala).
    Retina adalah bagian mata yang terletak di bagian belakang. Retina tersusun dari sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan nyata dari lensa mata. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan cahaya remang-remang. Sel kerucut berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
    Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
    Seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
    Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
    Retina berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Fungsi retina sering disamakan dengan film dalam kamera.
7) Bintik buta
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
8) Kelopak mata
Kelopak mata adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi bagian luar bola mata. Ketika kamu berkedip, maka cairan akan menyebar di seluruh bagian depan matamu.
9) Sklera
Sklera merupakan jaringan kuat, dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya). Warna putih menutup bagian luar bola matamu. Sklera berfuungsi melindungi matamu.
10) Iris
Iris merupakan salah satu dari otot mata. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Iris juga merupakan bagian yang memberi warna pada mata. Bila kamu mengatakan bahwa mata seseorang berwarna biru atau coklat, kamu sedang menunjukkan warna iris. Iris membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
Otot Mata 
 
                                                             Gambar : Otot Mata
                                                           Sumber : aritunsa.com

    Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi  menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
  • Daya Akomodasi Mata.
Kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih disebut daya akomodasi mata (daya suai). Lebih jelasnya lagi, adalah kemampuan dari otot siliar untuk menebal atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Peristiwa perubahan-perubahan inilah yang dimaksud dengan daya akomodasi.
Lensa mata akan menebal (lebih cembung) jika digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Dalam keadaan seperti ini berkas cahaya yang masuk ke mata akan tampak seperti kerucut. Otot-otot siliar akan lebih menegang.  Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Dalam keadaan mata seperti ini sudut kerucut cahaya yang masuk ke mata sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Otot-otot siliar mata akan lebih mengendor.
Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat, sama-sama harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina, agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina adalah selalu tetap. Ketika melihat benda-benda pada jarak tertentu kita hanya perlu mengubah kelengkungan lensa mata saja. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, mata kamu hanya perlu merubah jarak titik fokus lensa, yang merupakan tugas dari otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina.
Kemampuan lensa mata memiliki batas-batas tertentu. Jarak terdekat mata normal adalah 25 cm. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal. Titik ini disebut punctum proximum (PP). Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata normal disebut sebagai punctum remotum (PR). Jaraknya berada pada titik tak terhingga.
Titik dekat mata adalah jarak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata. Kemampuan mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang menggantung lensa pada posisinya.
  • Cacat Mata
Beberapa dari cacat mata yang umum, tak lain hanyalah berupa hubungan- hubungan yang tidak sempurna antara beberapa bagian dari mata. Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain sebagai berikut :

  • Rabun jauh (miopi)
Mata normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga mempunyai kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak hingga dikumpulkan di depan retina. Mata demikian dinamakan mata miopi.
Miopi (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia "penglihatan-dekat"), adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Rabun jauh disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/ mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh pelajar, mahasiswa dan para ilmuwan.
                                                  Gambar : Titik dekat rabun jauh (Miopi)
                                                Sumber : whatteenagersneed.blogspot.com

Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Lensa negatif atau divergen atau lensa cekung dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retin
Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.

  • Rabun dekat (hipermetropi)
Kebalikan dan mata miopi adalah mata hipermetropi yang disebabkan karena mata terlalu lemah kuat Lensanya, dalam keadaan tidak berakomodasi kurang dan 60 dioptri , katakanlah 57 dioptri untuk melihat benda jauh tak hingga ia dapat menaikan dengan berakomodasi sebagian (tidak maksimum) sehingga kuat lensanya naik dan 57 dioptri menjadi 60 dioptri. Namun untuk melihat benda di titik dekatnya, misalnya pada jarak 25 cm dibutuhkan kuat lensa 64 dioptri (untuk mata normal ) padahal ia maksimum hanya bisa menambah sampai 57 + 4 = 61 dioptri, ini tidak cukup untuk melihat pada jarak 25 cm ia butuh tambahan 3 dioptri lagi yang diperoleh dan lensa positif.
Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa cembung. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain.
Gambar : a) Keadaan mata rabun dekat, b) Keadaan mata rabun dekat setelah menggunakan kaca cembung
                                                  Sumber : www.google.com

Dengan menggunakan bantuan lensa positif (b), bayangan benda pada mata hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa dapat ditentukan dengan persamaan.



Keterangan:
s: titik terdekat mata normal (25 cm = 0,25 m)
s': titik terdekat mata hipermetropi (m)
Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
  • Mata tua (presbiopi)
Presbiopi atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. gaya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih. Presbiopi dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus.
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

  • Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris. Kacamata silindris berfungsi memfokuskan berkas-berkas cahaya pada titik Astigmatisma terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus di satu titik. Seorang penderita astigmatis tidak dapat membedakan garis tegak (vertikal) dan garis mendatar (horisontal) secara bersamaan. Jika seorang penderita astigmatis melihat sekumpulan garis vertikal dan horisontal maka garis-garis vertikal akan tampak jelas, sedangkan garis horisontal akan tampak kabur.
                                                                Sumber :www.google.com
  •  Buta warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidak mampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah ‘pembawa sifat’ hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah
Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau
Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.

  • Katarak
Katarak adalah sejenis kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya. Keadaan ini memperburuk penglihatan seseorang dan akan menjadi buta jika lewat, atau tidak dirawat. Masalah katarak berbeda dengan masalah mata glaukoma. Katarak adalah cacat mata buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
Imeralopi (rabun senja) : pada senja hari penderita menjadi rabun
Xeroftalxni : kornea menjadi kering dan bersisik
Keratomealasi : kornea menjadi putih dan rusak

  • Tips Mata Sehat
Tanda mata sudah kecapean adalah daerah sekitar mata kita kelihatan hitam, tidak bercahaya dan kusam. Biar sehat baca dulu tips ini. Daerah sekitar mata memang memiliki sensitivitas tinggi. Jadi, mata perlu perhatian dan perawatan khusus. Masalah yang sering dihadapi yaitu kantung-mata yang membesar.
  1. Tahukah kamu, bahwa kantung mata itu berisi cairan atau lemak. Banyak hal yang bisa menyebabkan kantung mata ini membesar. Bisa dari faktor genetik, dehidrasi atau kurang tidur. Mengatasinya minumlah air putih sesuai dengan kebutuhan minum perhari. Selain untuk kesehatan tubuh, air putih itu juga ternyata diperlukan untuk mata.
  2. Kurang tidur juga penyebab utama membesarnya kantung mata. Jangan terlalu sering begadang yang bikin mata kamu tidak fresh. Usahakan untuk tetap mendapatkan porsi tidur yang cukup. Atasi sedini mungkin ketika matamu merasa terganggu. Pejamkan mata beberapa menit jika mata mulai terasa lelah atau perih.
  3. Terapi ‘hijau’. Terapi hijau adalah mengistirahatkan mata sejenak dengan memandangi tumbuh-tumbuhan hijau. Cara ini efektif untuk menyegarkan mata kita.
  4. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh karena selain masuk ke tubuh, lemak itu juga bakal hinggap di kantung mata kamu. Perbanyak makanan berserat.
  5. Ketika kamu lelah beraktifitas seharian, ada bagusnya kamu berbaring sejenak untuk mengistirahatkan badanmu, sambil mengompres matamu dengan kapas yang dibasahi air dingin. Cara ini cukup bagus untuk kamu coba.
  6. Atau kamu sibuk beraktifitas di luar rumah seharian. Berhadapan dengan komputer dan ruangan ber-Ac juga bisa bikin mata kamu tidak sehat. Mau lebih praktisnya pakai saja tetes mata tears. Tetes mata ini berfungsi seperti air mata yang membersihkan dan menyegarkan mata.
  7. Lakukan senam mata sebagai berikut, Gerakan-gerakannya:
  • Kepala tegak lurus ke depan. Arahkan pandangan mata ke atas (langit-langit), kemudian melihat ke lantai. Lakukan gerakan ini secara perlahan-lahan dan mantap 5-10 kali setiap hari.
  • Gerakkan bola mata ke kiri dan ke kanan. Usahakan seperti ingin melihat telinga. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
  • Gerakkan bola mata ke atas. Tahan bola mata di atas. Kemudian gerakkan ke kiri atas dan ke kanan atas. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap hari.
  • Gerakkan bola mata ke bawah dan tahan di bawah. Kemudian gerakkan bola mata ke kiri bawah dan ke kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
  • Gerakkan bola mata ke atas dan ke bawah pada sudut-sudut yang berlawanan (selang-seling), dimulai dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap hari.
  • Gerakkan bola mata seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi dimulai dari pojok kiri bawah ke pojok kanan atas.
  • Putar bola mata ke kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Kemudian, putar bola mata ke kanan, berlawanan dengan arah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Lakukan gerakan tadi sebanyak 5-10 kali.(catatan: pada ketika akan berganti di putaran ke kiri, hentikan dulu dan pejamkan mata selama 5-10 detik.)

  • Mikroskop
Mikroskop dalam bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. sebuah. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskop elektron.
                                                          Gambar: Mikroskop
                                                    Sumber: www. Google.com

Bagian-bagian mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer.

  • Jenis-jenis mikroskop
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Mikroskop cahaya, dan
b. Mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

  • Sifat bayangan mikroskop
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
                                                     Gambar : Dasar kerja mikroskop
                                                    Sumber: Dokumen penulis, 2009

Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digesergeser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.

Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I lensa okuler (di antara Ook dan fok ). Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).
Perhatikan gambar !
                             Gambar : Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
                                                  Sumber: Dokumen penulis, 2009

Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler
Perhatikan gambar !

                                 Gambar : Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
                                                 Sumber: Dokumen penulis, 2009

Sabtu, 05 Desember 2015


 Lensa Cekung
Lensa adalah benda bening yang dibatasi dua bidang lengkung. Dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk silindris atau bola. Lensa silindris memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu garis, sedang permukaan bola yang melengkung ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik. Dalam pembahasan ini hanya dibahas pada lensa bola (lensa sferik) yang tipis. Lensa tipis adalah lensa dengan ketebalan dapt diabaikan terhadap diameter lengkung lensa, sehingga sinar-sinar sejajar sumbu utama hampir tepat difokuskan ke suatu titik, yaitu titik fokus.

Ada dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung (konveks / convex) memiliki bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya.

Sinar-sinar bias pada lensa ini bersifat mengumpul (konvergen). Oleh karena itu, lensa cembung bersebut lensa konvergen.

Lensa cekung (konkaf / concave) memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias pada lensa ini bersifat memencar (divergen). Oleh karena itu, lensa cekung disebut lensa divergen.
Lensa cekung dinamakan pula lensa divergen karena lensa cekung menyebarkan berkas sinar sejajar yang diterimanya. Disini pun kita hanya akan membahas lensa yang kedua permukaannya cekung (bikonkaf). Lensa cekung seperti ini memiliki dua buah permukaan lengkung, sehingga lensa cekung memiliki dua jari-jari kelengkungan dan dua titik fokus. Pada lensa cekung, jari-jari kelengkungan (R) dan titik fokus (F) bertanda negatif (-), sehingga lensa cekung sering dinamakan lensa negatif.

B.     Sinar-Sinar Istimewa
Pada lensa, sinar datang dari dua arah sehingga pada lensa terdapat dua titik fokus (diberi lambang F1 dan F2). Titik fokus F1 yang mana sinar-sinar sejajar dibiaskan disebut fokus aktif, sedang titik fokus F2 disebut fokus pasif. Jarak fokus aktif F1 ke titik pusat optik O sama dengan jarak fokus pasif F2 ke titik pusat optik O, dan disebut jarak fokus (diberi lambang f).
Fokus aktif F1 untuk lensa cekung diperoleh dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar bias yang dilukis dengan garis putusputus sehingga fokus aktif F1 adalah fokus maya. Oleh karena itu, jarak fokus lensa cekung disebut juga lensa negatif. Jadi, sinar-sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F1 untuk lensa cembung, dan dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus F1 untuk lensa cekung.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung antara lain:
1.      Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakanakan berasal dari titik fokus aktif F1.
2.      Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama.
      Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa dibiaskan.

.
Gambar Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung


C.    Menggambarkan Bayangan Pada Lensa Cekung
1.      Penomoran ruang pada Lensa Tipis

Untuk lensa nomor ruang untuk benda dan nomor-ruang untuk bayangan dibedakan.nomor ruang untuk benda menggunakan angka Romawi (I, II, III, dan IV), sedangkan untuk ruang bayangan menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dan 4) seperti pada gambar berikut ini:

 


Untuk ruang benda berlaku :
ruang I antara titik pusat optic (O) dan F2,
ruang II antara Fdan 2F2
ruang III di sebelah kiri 2F2,
ruang IV benda (untuk benda maya) ada di belakang lensa.
Untuk ruang bayangan berlaku :
ruang 1 antara titik pusat optic (O) dan F1,
ruang 2 antara F1 dan 2F1
ruang 3 di sebelah kanan 2F1,
ruang 4 (untuk bayangan maya) ada di depan lensa.
Berlaku pula : R benda + R bayangan = 5

2.      Melukis pembentukan bayangan pada lensa
Untuk melukis pembentukan bayangan pada lensa tipis cukup menggunakan minimal dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan titik bayangan.
  • Benda AB berada di ruang II lensa cekung



Apabila sebuah benda berada di salah satu sisi lensa cekung, lensa cekung dapat membentuk bayangan benda tersebut. Jika posisi benda di salah satu sisi lensa cekung diketahui, bagaimana cara menggambar pembentukan bayangan benda tersebut? Untuk memperjelas hal ini, andaikan suatu benda berada di sisi kiri lensa cekung sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah.
Keterangan gambar :
Garis berwarna orange = lensa cekung
Garis berwarna biru = sumbu lensa
Tanda panah (berwarna hijau) = benda
F1 = panjang fokus 1 dan F2 = panjang fokus 2
Gambar bayangan benda diperoleh dengan menggambar semua berkas cahaya yang melewati benda tetapi hal ini kurang praktis karena akan ada banyak garis-garis yang mewakili berkas cahaya. Untuk mempermudah, dipilih beberapa berkas cahaya saja untuk mewakili semua berkas cahaya yang melewati benda tersebut.Mengingat peristiwa ini melibatkan pembiasan cahaya maka hukum pembiasan cahaya harus dipatuhi ketika menggambar pembentukan bayangan.
D.    Pembentukan Bayangan Pada Lensa Cekung
Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya.Tiga sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut.

  1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus F1.
  2. Sinar datang menuju titik fokus pasif F2akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
  3. Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan.
Untuk melukiskan bayangan pada lensa cekung cukup digunakan dua berkas sinar istimewa saja. Oleh karena benda harus diletakkan di depan lensa, bayangan yang terjadi akan selalu sama, yaitu maya, sama tegak, dan diperkecil.
Pembagian Ruang pada Lensa

Untuk memudahkan pemeriksaan bayangan, kita dapat membagi-bagi ruang benda dan ruang bayangan, yaitu:


Aturan pemakaian ruang benda dan bayangan adalah sebagai berikut.
a. Jumlah ruang benda dan ruang bayangan sama dengan 5 (lima).
b. Jika nomor ruang bayangan lebih besar dari ruang benda, bayangan akan diperbesar.
c. Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada ruang benda, bayangan akan diperkecil.
d. Jika bayangan berada di belakang lensa, sifatnya nyata dan terbalik.
e. Jika bayangan berada di depan lensa, sifatnya maya dan sama tegak.

·         Benda terletak lebih jauh dari titik pusat kelengkungan lensa ( 2F1 )


Jarak benda lebih besar dari 2F1, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa ditunjukkan Gambar diatas.
·         Benda terletak di antara titik pusat kelengkungan lensa (2F1 ) dan titik fokus lensa (F1)

 



Jarak benda di antara 2F1 dan F1, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa ditunjukkan Gambar diatas.
·         Benda terletak di antara titik fokus (F1)  dan O

Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa ditunjukkan Gambar diatas.

 DAFTAR PUSTAKA
Haliday, David dan Resnick. Fisika Edisi ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1978
Priyambodo, Tri Kuntoro. Fisika Dasar. Yogyakarta :ANDI Yogyakarta, 2010
Suwarna, Iwan Permana. Optik. Cet.1. Bogor : Duta Grafika, 2010
Cahaya dan Alat Optik.pdf diakses dari http://file.upi.edu>konsep_dasar_fisika
Optika Geometris.pdf diakses dari http://staff.uny.ac.id>sites>default?files>tmp



   PEMBIASAN CAHAYA
 Pembelokan berkas cahaya yang merambat dari satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda disebut pembiasan (refraksi). Mengapa terjadi pembiasan cahaya? Pembiasan terjadi karena kerapatan optik kedua medium berbeda. Kerapatan optik udara lebih kecil dibandingkan kerapatan optic kaca. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
·         mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air.
·         menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.

  


Gambar 2.20. Pembiasan cahaya yang berbeda kerapatan kerapatan optiknya 
(Sumber : Giancoli, 2001: 258)

Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1) Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya;
2) Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 900)
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
·         Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
·         Kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat jelas pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan.
·         Terjadinya pelangi setelah turun hujan.

Indeks Bias
Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada
kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan
dengan laju cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens
(1629-1695) :“Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju
cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”
Secara matematis dapat dirumuskan :


dimana :
n = indeks bias
c = laju cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s)
v = laju cahaya dalam zat
(Sumber : Giancoli, 2001: 256).


Hukum pembiasan Snellius
Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell
(1591 –1626) melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut
datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell
yang berbunyi :

·         Hukum I Snellius: Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar (gambar 1).



·         Hukum II Snellius: Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar dibelokkan mendekati garis normal (gambar a); jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari air ke udara), maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal (gambar 2).



B.     PEMBIASAN PADA KACA PLANPARALEL


Gambar 2.21. Diagram jalannya sinar pada peristiwa pembiasan cahaya pada kaca plan parallel
Bidang batas I = bidang yang membatasi udara dan kaca
-       Bidang batas II = bidang yang membatasi kaca dan udara
-       AO = sinar datang bagi bidang batas I
-       OP = sinar bias bagi bidang batas I dan sinar datang bagi bidang batas II
-       PB = sinar bias bagi bidang batas II
-       N = garis normal (garis yang tegak lurus dengan bidang batas).

Sinar yang datang dari udara ke kaca dibiaskan mendekati garis normal
(renggang ke rapat berarti merapat atau mendekat). Sinar yang datang dari kaca ke
udara dibiaskan menjauhi garis normal (rapat ke regang berarti merging atau
menjauh).

            Berkas sinar masuk dari salah satu sisi balok kaca dengan sudut datang i
dan lalu mengalami pembiasan dua kali. Pertama saat melewati bidang batas
antara udara dan balok kaca, berkas sinar dibiaskan dengan sudut bias r. Kedua,
saat melewati bidang batas antara balok kaca dan udara, berkas sinar datang ke
bidang batas dengan sudut datang i' dan sudut bias r'. Tampak pada Gambar, besar
sudut bias pertama sama dengan sudut datang kedua atau r = i'. Tampak pula
berkas sinar yang masuk ke balok bergeser ke arah kiri bawah saat keluar dari
balok kaca, namun keduanya tampak sejajar.

C.    PEMBIASAN PADA PRISMA
Prisma merupakan benda bening (transparan) yang terbuat dari bahan
gelas yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu.
Kedua bidang permukaan disebut bidang pembias dan sudut yang dibentuknya
disebut sudut pembias. Skema pembiasan cahaya pada prisma seperti tampak pada
gambar berikut.


Gambar 2.22. Diagram pembiasan cahaya pada prisma
Sinar datang EF yang mengenai bidang batas pertama dibiaskan mendekati
garis normal N1. Sinar bias FG ini berfungsi sebagai sinar datang bagi bidang
batas kedua sehingga setelah keluar dari prisma, sinar itu dibiaskan menjauhi garis
normal N2. Perpanjangan sinar datang EF dan perpanjangan sinar bias yang keluar dari prisma GH membentuk sudut deviasi D. Sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang dan sinar bias yang keluar dari prisma.

D.    PEMBIASAN PADA LENSA
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau
lebih dengan paling tidak salah satu permukaannya merupakan bidang lengkung.
Lensa tipis adalah lensa yang ketebalannya dapat diabaikan. Lensa terdiri dari 2
jenis, yaitu lensa cembung (konveks) dan lensa cekung (konkaf). Lensa cembung
memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Sedangkan lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya.

Ø  Lensa Cembung
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya. Lensa cembung terdiri dari 3 macam yaitu :
1)      Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua permukaannya cembung.
2) Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung cekung) yaitu lensa yang permukaannya satu cembung yang lainnya cekung.
3) Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang permukaannya satu cembung dan yang lain datar.


E.     PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG
Seperti pada cermin lengkung, pada lensa dikenal pula tiga berkas sinar
istimewa. Pada lensa positif tiga sinar istimewa tersebut adalah:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui fokus utama.
2. Sinar datang melalui fokus utama dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan.



Berkas sinar-sinar istimewa di atas dibutuhkan saat hendak menentukan
bayangan suatu benda yang dibentuk oleh lensa dengan cara melukis seperti
dijelaskan berikut ini :
Posisi benda di sebelah kiri 2F2, s > 2F2


Gambar 2.25. Pembentukan bayangan oleh lensa positif untuk benda yang
diletakkan pada jarak yang lebih jauh dari titik 2F2.

Dari gambar diatas, untuk benda nyata yang diletak didepan lensa, maka
bayangan yang terbentuk bersifat terbalik, nyata, diperkecil.

Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa




Ø  Persamaan Lensa
1)      Jarak Fokus

 
Dimana :
f = jarak fokus cermin (m) = R/2
s = jarak benda (m)
s’ = jarak bayangan (m)
R = jari-jari kelengkungan cermin
(Sumber :Halliday, Resnick dan Walker, 2001:1146).

a)      Untuk lensa cembung jarak fokus positif (f) disebut juga lensa konvergen (mengumpulkan cahaya).
b)      Untuk lensa cekung jarak fokusnya negatif (-f) disebut juga lensa divergen (menyebarkan cahaya).

2)      Perbesaran Bayangan



Dimana :
s = jarak benda
s' = jarak bayangan
h = tinggi benda
h' = tinggi bayangan

3)      Kekuatan Lensa

Walaupun titik fokus merupakan titik terpenting pada lensa, ukuran lensa tidak dinyatakan dalam jarak fokus f, melainkan oleh suatu besaran lain. Besaran yang menyatakan ukuran lensa dinamakan kuat lensa (diberi lambang P) yang didefinisikan sebagai kebalikan dari fokus f. Secara matematis dapat ditulis sebagai 
P=100/f
Dimana : P = kekuatan lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (dalam cm)
(Sumber: Halliday, Resnick dan Walker, 2001:1170).

Jarak fokus lensa cembung bernilai positif (+) sehingga kuat lensa cembung bernilai positif (+). Sebaliknya, jarak fokus lensa cekung bernilai negatif (-), maka kuat lensa cekung bernilai negatif (-). Jadi, kuat lensa menggambarkan kemampuan lensa untuk membelokkan sinar. Untuk lensa cembung, makin kuat lensanya, makin kuat lensa itu mengumpulkan sinar. Sebaliknya, untuk lensa cekung, makin kuat lensanya, makin kuat lensa itu menyebarkan sinar.

Pembentukan Banyangan Benda di Ruang I
Jika benda ada di ruang I atau berada diantara pusat optik dengan titik fokus F2 pada lensa cembung, maka pembentukan banyangannya seperti gambar di bawah ini.
  
Karena hasil bayangan merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar bias maka sifat bayangannya yakni maya, tegak dan diperbesar serta berada di ruang IV.
Pembentukan Banyangan Benda Di Titik Fokus F2
Jika benda ada tepat di titik fokus F2 pada lensa cembung, maka pembentukan banyangannya seperti gambar di bawah ini.



Pembentukan Banyangan Benda Di Ruang II
Jika benda ada di ruang II atau berada diantara F2 dengan 2F2 pada lensa cembung, maka pembentukan banyangannya seperti gambar di bawah ini.



Dari gambar di atas terlihat bahwa jika benda berada di ruang II maka bayangan benda akan terbentuk di ruang IV dengan sifat-sifat bayangan yakni nyata, terbalik, dan diperbesar.

Pembentukan Banyangan Benda Di 2F2
Jika benda tepat berada di titik 2F2 pada lensa cembung, maka bentukan banyangannya seperti gambar di bawah ini.



Dari gambar di atas terlihat bahwa jika benda tepat berada di titik 2F2 maka bayangan benda akan terbentuk akan tepat berada di 2F1 dengan sifat-sifat bayangan yakni nyata, terbalik, dan sama besar.

Pembentukan Banyangan Benda Di Ruang III
Jika benda berada di ruang III pada lensa cembung, maka bentukan banyangannya seperti gambar di bawah ini.



Dari gambar di atas terlihat bahwa jika benda berada di ruang III maka bayangan benda akan terbentuk di ruang II dengan sifat-sifat bayangan yakni nyata, terbalik, dan diperkecil.

Dari pemaparan di atas maka kita dapat lihat bahwa jika benda berada di ruang I maka bayangannya berada di ruang IV, jika benda berada diruang II maka bayangannya akan berada di ruang III, begitu juga jika benda berada di ruang III maka bayangannya berada di ruang II. Berdasarkan hal tersebut untuk ruang benda dan ruang bayangan dapat dirumuskan sebagai berikut:
                                           Ruang Benda + Ruang Bayangan = 5
 

DAFTAR PUSTAKA
Suwarna, Iwan Permana ,Khalimatusa’diah(ed) 2010 optik,Bogor :CV.Duta GrafikaGiancoli

Halliday, D., and R. Resnick. (1996). Fisika (terj. P. Silaban dan E.Sucipto), Jakarta: Erlangga