ALAT-ALAT OPTIK
- MATA
Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Bentuk mata hampir seperti bola dan diameternya kira-kira 2,5 cm. Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut: berkas sinar dari objek menuju ke mata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan nyata dan terbalik di retina. Oleh syaraf penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan ke otak sehingga terjadi kesan melihat.
Indera penglihat kita mendeteksi adanya sebuah benda dari pantulannya, pantulan tersebut masuk pada reseptor di mata. Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Reseptor tersebut merubah (mengkonversi) dan merespon energi cahaya yang masuk ke mata menjadi pulsa-pulsa sinyal yang kemudian akan diterjemahkan oleh otak kita. Kita akan pelajari bagian-bagian mata dan peranan-perananya.
Bagian – bagian Mata
Bola Mata
Bola mata mempunyai beberapa lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata yaitu : Skelra, koroid, dan retina.
Bagian – bagian Mata
Bola Mata
Bola mata mempunyai beberapa lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata yaitu : Skelra, koroid, dan retina.
Gambar : Bola Mata
Sumber : sarendip.brynmawr.edu
Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di dalam bola mata:
1) Koroid
Koroid umunya berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah pemberi nutrisi dan oksigen bagi retina. Warna gelap pada koroid berfungsi mencegah refleksi (pemantulan sinar). Bagian depan koroid membentuk badan siliaris menuju ke arah depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris yang berupa celah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
2) Kornea (selaput mata)
Kornea adalah lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Kornea berwarna jernih. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
Kornea bersifat tembus cahaya, sehingga cahaya bisa memasuki pupil. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Kornea berfungsi dalam membantu dan mempertemukan berkas-berkas cahaya dengan membengkokkan berkas cahaya tersebut ketika memasuki mata. Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh.
3) Cairan pada mata.
Ada dua cairan yang dalam bola mata kita, yaitu cairan yang berada di bagian depan lensa yang disebut aqueous humor dan bagian belakang lensa berisi yang disebut vitreous humor. Aqueous humor terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Sedangkan cairan yang memenuhi rongga dalam bola mata disebut cairan vitreus adalah cairan seperti agar-agar cair. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar (bentuk mata tetap bulat).
4) Lensa mata
Lensa mata terbuat dari bahan berwarna bening (optis) bersifat elastik. Lensa yang ada pada mata merupakan lensa cembung. Lensa mata ini berfungsi membentuk bayangan. Pada mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Lensa mata berubah bentuk ketika kamu melihat benda dengan jarak yang berbeda. Otot lensa menempel pada lensa. Otot lensa menarik dan mengubah bentuk lensa. Proses ini membantu untuk mempertemukan berkas-berkas cahaya dari obyek yang dekat atau jauh.
Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Ketika melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Ketika melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-beda disebut daya akomodasi.
5) Pupil
Pupil adalah lubang di tengah-tengah iris. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Bila jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan pupil juga berubah. Lebar pupil diatur oleh iris. Di tempat gelap, pupil mata membuka dan di tempat terlalu terang maka pupil mata agak menutup. Di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
6) Retina (selaput jala).
Retina adalah bagian mata yang terletak di bagian belakang. Retina tersusun dari sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan nyata dari lensa mata. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan cahaya remang-remang. Sel kerucut berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
Retina berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Fungsi retina sering disamakan dengan film dalam kamera.
7) Bintik buta
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
8) Kelopak mata
Kelopak mata adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi bagian luar bola mata. Ketika kamu berkedip, maka cairan akan menyebar di seluruh bagian depan matamu.
9) Sklera
Sklera merupakan jaringan kuat, dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya). Warna putih menutup bagian luar bola matamu. Sklera berfuungsi melindungi matamu.
10) Iris
Iris merupakan salah satu dari otot mata. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Iris juga merupakan bagian yang memberi warna pada mata. Bila kamu mengatakan bahwa mata seseorang berwarna biru atau coklat, kamu sedang menunjukkan warna iris. Iris membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
Otot Mata
Sumber : sarendip.brynmawr.edu
Berikut ini adalah beberapa bagian yang ada di dalam bola mata:
1) Koroid
Koroid umunya berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah pemberi nutrisi dan oksigen bagi retina. Warna gelap pada koroid berfungsi mencegah refleksi (pemantulan sinar). Bagian depan koroid membentuk badan siliaris menuju ke arah depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris yang berupa celah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
2) Kornea (selaput mata)
Kornea adalah lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Kornea berwarna jernih. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.
Kornea bersifat tembus cahaya, sehingga cahaya bisa memasuki pupil. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Kornea berfungsi dalam membantu dan mempertemukan berkas-berkas cahaya dengan membengkokkan berkas cahaya tersebut ketika memasuki mata. Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh.
3) Cairan pada mata.
Ada dua cairan yang dalam bola mata kita, yaitu cairan yang berada di bagian depan lensa yang disebut aqueous humor dan bagian belakang lensa berisi yang disebut vitreous humor. Aqueous humor terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Sedangkan cairan yang memenuhi rongga dalam bola mata disebut cairan vitreus adalah cairan seperti agar-agar cair. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar (bentuk mata tetap bulat).
4) Lensa mata
Lensa mata terbuat dari bahan berwarna bening (optis) bersifat elastik. Lensa yang ada pada mata merupakan lensa cembung. Lensa mata ini berfungsi membentuk bayangan. Pada mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Lensa mata berubah bentuk ketika kamu melihat benda dengan jarak yang berbeda. Otot lensa menempel pada lensa. Otot lensa menarik dan mengubah bentuk lensa. Proses ini membantu untuk mempertemukan berkas-berkas cahaya dari obyek yang dekat atau jauh.
Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Ketika melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Ketika melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-beda disebut daya akomodasi.
5) Pupil
Pupil adalah lubang di tengah-tengah iris. Cahaya memasuki mata melalui pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Bila jumlah cahaya yang akan masuk mata berubah, besar iris dan pupil juga berubah. Lebar pupil diatur oleh iris. Di tempat gelap, pupil mata membuka dan di tempat terlalu terang maka pupil mata agak menutup. Di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
6) Retina (selaput jala).
Retina adalah bagian mata yang terletak di bagian belakang. Retina tersusun dari sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan nyata dari lensa mata. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan cahaya remang-remang. Sel kerucut berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.
Seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya akomodasi mata. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat. Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea.
Retina berfungi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Fungsi retina sering disamakan dengan film dalam kamera.
7) Bintik buta
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning.
8) Kelopak mata
Kelopak mata adalah bagian luar mata yang melindungi dan membasahi bagian luar bola mata. Ketika kamu berkedip, maka cairan akan menyebar di seluruh bagian depan matamu.
9) Sklera
Sklera merupakan jaringan kuat, dengan serat yang kuat, berwarna putih buram (tidak tembus cahaya). Warna putih menutup bagian luar bola matamu. Sklera berfuungsi melindungi matamu.
10) Iris
Iris merupakan salah satu dari otot mata. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Iris juga merupakan bagian yang memberi warna pada mata. Bila kamu mengatakan bahwa mata seseorang berwarna biru atau coklat, kamu sedang menunjukkan warna iris. Iris membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
Otot Mata
Gambar : Otot Mata
Sumber : aritunsa.com
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
Sumber : aritunsa.com
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat diantaranya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).
- Daya Akomodasi Mata.
Kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih disebut daya akomodasi mata (daya suai). Lebih jelasnya lagi, adalah kemampuan dari otot siliar untuk menebal atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Peristiwa perubahan-perubahan inilah yang dimaksud dengan daya akomodasi.
Lensa mata akan menebal (lebih cembung) jika digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Dalam keadaan seperti ini berkas cahaya yang masuk ke mata akan tampak seperti kerucut. Otot-otot siliar akan lebih menegang. Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Dalam keadaan mata seperti ini sudut kerucut cahaya yang masuk ke mata sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Otot-otot siliar mata akan lebih mengendor.
Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat, sama-sama harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina, agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina adalah selalu tetap. Ketika melihat benda-benda pada jarak tertentu kita hanya perlu mengubah kelengkungan lensa mata saja. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, mata kamu hanya perlu merubah jarak titik fokus lensa, yang merupakan tugas dari otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina.
Kemampuan lensa mata memiliki batas-batas tertentu. Jarak terdekat mata normal adalah 25 cm. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal. Titik ini disebut punctum proximum (PP). Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata normal disebut sebagai punctum remotum (PR). Jaraknya berada pada titik tak terhingga.
Titik dekat mata adalah jarak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata. Kemampuan mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang menggantung lensa pada posisinya.
Lensa mata akan menebal (lebih cembung) jika digunakan untuk melihat benda-benda yang jaraknya dekat. Dalam keadaan seperti ini berkas cahaya yang masuk ke mata akan tampak seperti kerucut. Otot-otot siliar akan lebih menegang. Sebaliknya, lensa mata akan memipih jika digunakan untuk melihat benda-benda yang letaknya jauh. Dalam keadaan mata seperti ini sudut kerucut cahaya yang masuk ke mata sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Otot-otot siliar mata akan lebih mengendor.
Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat, sama-sama harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina, agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina adalah selalu tetap. Ketika melihat benda-benda pada jarak tertentu kita hanya perlu mengubah kelengkungan lensa mata saja. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, mata kamu hanya perlu merubah jarak titik fokus lensa, yang merupakan tugas dari otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina.
Kemampuan lensa mata memiliki batas-batas tertentu. Jarak terdekat mata normal adalah 25 cm. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal. Titik ini disebut punctum proximum (PP). Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat mata normal disebut sebagai punctum remotum (PR). Jaraknya berada pada titik tak terhingga.
Titik dekat mata adalah jarak terdekat kemata yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi maksimum), sedangkari titik jauh mata adalah jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas (mata berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi). Karena mata dapat berakomodasi minimum dan maksimum maka mata dapat melihat benda-benda diantara titik jauh dan titik dekat. Jarak diantara objek yang diamati ke mata sering disebut sebagai jarak akomodasi mata. Kemampuan mata untuk mengubah fokus karena lensa mata elastis, proses ini dilakukan oleh otot-otot Siliar (“Cilliary muscles”) dan sendi pengikat atau sendi perekat yang menggantung lensa pada posisinya.
- Cacat Mata
Beberapa dari cacat mata yang umum, tak lain hanyalah berupa hubungan- hubungan yang tidak sempurna antara beberapa bagian dari mata. Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain sebagai berikut :
- Rabun jauh (miopi)
Mata normal mampu melihat pada jarak 25 cm sampai jarak tak hingga mempunyai kuat lensa sekitar 60-64 dioptri namun ada lensa yang terlalu kuat mengumpulkan sinar sehingga sinar dan benda yang jauh tak hingga dikumpulkan di depan retina. Mata demikian dinamakan mata miopi.
Miopi (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia "penglihatan-dekat"), adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Rabun jauh disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/ mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh pelajar, mahasiswa dan para ilmuwan.
Gambar : Titik dekat rabun jauh (Miopi)
Sumber : whatteenagersneed.blogspot.com
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Lensa negatif atau divergen atau lensa cekung dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retin
Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa cembung. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain.
Gambar : a) Keadaan mata rabun dekat, b) Keadaan mata rabun dekat setelah menggunakan kaca cembung
Sumber : www.google.com
Dengan menggunakan bantuan lensa positif (b), bayangan benda pada mata hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa dapat ditentukan dengan persamaan.
Keterangan:
s: titik terdekat mata normal (25 cm = 0,25 m)
s': titik terdekat mata hipermetropi (m)
Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
Sumber :www.google.com
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah
Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau
Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
Imeralopi (rabun senja) : pada senja hari penderita menjadi rabun
Xeroftalxni : kornea menjadi kering dan bersisik
Keratomealasi : kornea menjadi putih dan rusak
Gambar: Mikroskop
Sumber: www. Google.com
Bagian-bagian mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer.
a. Mikroskop cahaya, dan
b. Mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Gambar : Dasar kerja mikroskop
Sumber: Dokumen penulis, 2009
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digesergeser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I lensa okuler (di antara Ook dan fok ). Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).
Perhatikan gambar !
Gambar : Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
Sumber: Dokumen penulis, 2009
Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler
Perhatikan gambar !
Gambar : Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Sumber: Dokumen penulis, 2009
Miopi (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia "penglihatan-dekat"), adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Rabun jauh disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/ mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh pelajar, mahasiswa dan para ilmuwan.
Gambar : Titik dekat rabun jauh (Miopi)
Sumber : whatteenagersneed.blogspot.com
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Lensa negatif atau divergen atau lensa cekung dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retin
Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
- Rabun dekat (hipermetropi)
Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa cembung. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain.
Gambar : a) Keadaan mata rabun dekat, b) Keadaan mata rabun dekat setelah menggunakan kaca cembung
Sumber : www.google.com
Dengan menggunakan bantuan lensa positif (b), bayangan benda pada mata hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa dapat ditentukan dengan persamaan.
Keterangan:
s: titik terdekat mata normal (25 cm = 0,25 m)
s': titik terdekat mata hipermetropi (m)
Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
- Mata tua (presbiopi)
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
- Astigmatisma (mata silindris)
Sumber :www.google.com
- Buta warna
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.
Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah
Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau
Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.
- Katarak
Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:
Imeralopi (rabun senja) : pada senja hari penderita menjadi rabun
Xeroftalxni : kornea menjadi kering dan bersisik
Keratomealasi : kornea menjadi putih dan rusak
- Tips Mata Sehat
- Tahukah kamu, bahwa kantung mata itu berisi cairan atau lemak. Banyak hal yang bisa menyebabkan kantung mata ini membesar. Bisa dari faktor genetik, dehidrasi atau kurang tidur. Mengatasinya minumlah air putih sesuai dengan kebutuhan minum perhari. Selain untuk kesehatan tubuh, air putih itu juga ternyata diperlukan untuk mata.
- Kurang tidur juga penyebab utama membesarnya kantung mata. Jangan terlalu sering begadang yang bikin mata kamu tidak fresh. Usahakan untuk tetap mendapatkan porsi tidur yang cukup. Atasi sedini mungkin ketika matamu merasa terganggu. Pejamkan mata beberapa menit jika mata mulai terasa lelah atau perih.
- Terapi ‘hijau’. Terapi hijau adalah mengistirahatkan mata sejenak dengan memandangi tumbuh-tumbuhan hijau. Cara ini efektif untuk menyegarkan mata kita.
- Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh karena selain masuk ke tubuh, lemak itu juga bakal hinggap di kantung mata kamu. Perbanyak makanan berserat.
- Ketika kamu lelah beraktifitas seharian, ada bagusnya kamu berbaring sejenak untuk mengistirahatkan badanmu, sambil mengompres matamu dengan kapas yang dibasahi air dingin. Cara ini cukup bagus untuk kamu coba.
- Atau kamu sibuk beraktifitas di luar rumah seharian. Berhadapan dengan komputer dan ruangan ber-Ac juga bisa bikin mata kamu tidak sehat. Mau lebih praktisnya pakai saja tetes mata tears. Tetes mata ini berfungsi seperti air mata yang membersihkan dan menyegarkan mata.
- Lakukan senam mata sebagai berikut, Gerakan-gerakannya:
- Kepala tegak lurus ke depan. Arahkan pandangan mata ke atas (langit-langit), kemudian melihat ke lantai. Lakukan gerakan ini secara perlahan-lahan dan mantap 5-10 kali setiap hari.
- Gerakkan bola mata ke kiri dan ke kanan. Usahakan seperti ingin melihat telinga. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
- Gerakkan bola mata ke atas. Tahan bola mata di atas. Kemudian gerakkan ke kiri atas dan ke kanan atas. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap hari.
- Gerakkan bola mata ke bawah dan tahan di bawah. Kemudian gerakkan bola mata ke kiri bawah dan ke kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.
- Gerakkan bola mata ke atas dan ke bawah pada sudut-sudut yang berlawanan (selang-seling), dimulai dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap hari.
- Gerakkan bola mata seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi dimulai dari pojok kiri bawah ke pojok kanan atas.
- Putar bola mata ke kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Kemudian, putar bola mata ke kanan, berlawanan dengan arah jarum jam sebanyak 5-10 kali. Lakukan gerakan tadi sebanyak 5-10 kali.(catatan: pada ketika akan berganti di putaran ke kiri, hentikan dulu dan pejamkan mata selama 5-10 detik.)
- Mikroskop
Gambar: Mikroskop
Sumber: www. Google.com
Bagian-bagian mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan micrometer.
- Jenis-jenis mikroskop
a. Mikroskop cahaya, dan
b. Mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
- Sifat bayangan mikroskop
Gambar : Dasar kerja mikroskop
Sumber: Dokumen penulis, 2009
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digesergeser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler berfungsi sebagai lup. Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif harus terletak di ruang I lensa okuler (di antara Ook dan fok ). Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).
Perhatikan gambar !
Gambar : Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
Sumber: Dokumen penulis, 2009
Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler
Perhatikan gambar !
Gambar : Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Sumber: Dokumen penulis, 2009