PSIKOLOGI KOGNITIF
A.
Latar
Belakang
Belajar
merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan akademik, agar menjadikan manusia
yang dapat bertingkah laku menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam belajar kita dapat memperoleh pengetahuan dengan perkembangan kapasitas
nalar otak atau intelegensi yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran
sehingga, dapat menentukan keberhasilan seorang manusia dalam hal
apapun. Saya memilih teori ini karena psikologi
kognitif adalah ilmu yang menyelidiki pola pikir manusia dan psikologi kognitif dapat pula dipandang sebagai studi terhadap
proses-proses yang melandasi dinamika mental karena sesungguhnya psikologi
kognitif meliputi segala hal yang kita lakukan.
B. Tujuan
Penulisan
1. Dapat
menghubungkan teori yang sudah di pelajari pada mata kuliah psikologi
pendidikan dan diterapkan kedalam RPP (C4).
2. Dapat
melaksanakan tugas UAS yang di berikan dalam matakuliah psikologi pendidikan
dengan baik (A3).
3. Dapat menyusun tulisan dengan baik di blog
untuk membantu orang lain menambah wawasan (P7).
C. Teori
a. Pengertian
Psikologi kognitif adalah ilmu yang
menyelidiki pola pikir manusia atau dapat pula dipandang sebagai studi terhadap
proses-proses yang melandasi dinamika mental. Psikologi kognitif meliputi
segala hal yang kita lakukan. Teori psikologi kognitif menyatakan bahwa
setiap orang dalam bertingkah laku dan mengerjakan segala sesuatu senantiasa
dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan dan pemahaman atas dirinya
sendiri.
sumber: hestypsi.blogspot.com
b. Tokoh-tokoh yang berperan dalam teori belajar kognitif
1.
Teori
Belajar Cognitive Field Lewin
Teori
belajar cognitive field lewin menitik beratkan perhatian pada
kepribadian dan psikologi sosial karena pada hakikatnya masing-masing individu
berada di dalam suatu medan kekuatan, yang bersifat psikologi. Medan kekuatan psikologis dimana
individu bereaksi disebut live space. Live space mencakup
perwujudan lingkungan dimana individu bereaksi, misalnya orang yang dijumpai,
fungsi kejiwaan yang dimiliki dan objek material yang dihadapi.
Jadi,
tingkah laku merupakan hasil interaksi antar kekuatan, baik yang berasal dari
dalam diri individu, seperti tujuan, kebutuhan, tekanan kejiwaan, maupun yang
berasal dari luar diri individu, seperti tantangan dan permasalahan yang
dihadapi. Menurut teori ini, belajar itu berlangsung sebagai akibat dari
perubahan dalam struktur kognitif.
Perubahan
struktur kognitif itu adalah hasil pertemuan dari dua kekuatan, yaitu yang
berasal dari struktur medan kognitif itu
sendiri dan yang lainnya berasal dari kebutuhan dan motivasi internal individu.
Dengan demikian, peranan motivasi jauh lebih penting dari pada reward
atau hadiah.
Kurt Lewin
sumber: en.wikipedia.org
2.
Teori
Belajar Cognitive Development Piaget
Dalam
teori ini, Piaget memandang bahwa proses berfikir merupakan aktivitas gradual
dari fungsi intelektual, yaitu dari berfikir kongkrit menuju abstrak. Berarti
perkembangan kapasitas mental memberikan kemampuan baru yang sebelumnya tidak
ada.
Perkembangan
intelektual adalah kualitatif, bukan kuantitatif. Itelegensi itu terdiri atas
tiga aspek, yaitu :
1. Struktur
atau scheme ialah pola tingkah laku yang dapat diulang.
2. Isi
atau konten ialah pola tingkah laku spesifik, ketika seseorang menghadapi suatu
masalah.
3. Fungsi
atau fungtion adalah yang berhubungan dengan cara seseorang mencapai
kemajuan intelektual. Fungtion terdiri atas dua macam fungsi infarian yaitu
organisasi dan adabtasi.
Organisasi berua kecakapan seseorang
dalam menyusun proses fisik dan psikis dalam bentuk system yang koheren,
sedangkan adaptasi adalah kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Adaptasi terdiri atas dua macam proses komplementer, yaitu
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses penggunaan struktur atau
kemampuan individu untuk menghadapi masalah dalam lingkungannya. Sedangkan
akomodasi adalah proses perubahan respon individu terhadap stimulasi.
Jean Piaget
Sumber: webspace.ship.edu
3.
Discovery Learning Bruner
Jerome bruner adalah seorang psikolog
berkebangsaan amerika serikat dia banyak memberikan kontribusi pemikirannya
pada perkembangan psikologi kognitif. Menurut bruner , belajar merupakan proses yang bersifat aktif. Artinya, cara
terbaik bagi seseorang untuk memulai belajar konsep dan prinsip - prinsip
tertentu adalah dengan mengonstruksi sendiri konsep dan prinsip yang
dipelajari, yaitu dengan cara siswa berinteraksi secara langsung dengan
lingkungannya untuk melakukan eksplorasi, manipulasi, membuat pertanyaan, dan
melakukan eksperimen terhadap objek yang dipelajari. Hal ini perlu dibiasakan
sejak individu atau siswa masih kecil.
Yang menjadikan
dasar ide J. Burner ialah pendapat dari piaget yang menyatakan bahwa anak harus
berperanan secara aktif didalam belajar dikelas. Untuk itu bruner memakai cara
dengan apa yang disebut Discovery
Learning, yaitu dimana murid mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan
suatu bentuk akhir prosedur ini berbeda dengan Reseption Learniang atau Expository
Teaching, dimana guru menerangkan semua informasi dan murid harus
mempelajari semua bahan atau informasi itu.
The art of discovery
dari bruner:
1. Adanya suatu kenaikan berkala di
dalam potensi intelektual.
2. Ganjaran intrinsik lebih ditekankan
daripada intrinsik.
3. Murid yang mempelajari bagaimana
menemukan berarti murid itu menguasai metode
discovery learning.
4. Murid lebilh senang mengingat-ingat
informasi.
jerome bruner
Sumber: brunerwiki.wikispaces.com
D. Analisis Teori
Menurut
saya teori psikologi kognitif mempunyai
peran yang utama dimana teori ini menyelidiki pola pikir manusia sehingga
memperoleh pengetahuan dan pemahaman terhadap dirinya. Psikologi kognitif tampaknya memiliki sejarahnya
yang panjang, karena menurut para ahli filsuf yang menanyakan asal muasal
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan ditampilkan dalam pikiran. Pertanyaan -
pertanyaan ini muncul sehingga dilacak hingga ke tulisan-tulisan yang paling
awal. Teori-teori kuno umumnya membahas letak pikiran dan memori. Studi
terhadap aksara hieroglif mesir kuno menunjukan bahwa para penulisnya meyakini
bahwa pengetahua berada di jantung sebuah pemikiran yang juga diungkapkan oleh
aristoteles. Terkait bagaimana pengetahuan ditampilkan dalam pikiran, ada dua
prespektif yaitu prespektif empiris dan
nativs. Prespektif empiris memandang pengetahuan diperoleh dari pengalama
sepanjang hidup, sedangkan prespektif nativs menyatakan bahwa pengetahuan
didasarkan pada karakteristik genetis dalam otak dengan kata lain manusia
dilahirkan dengan pengetahuan yang sudah tersimpan dalam otaknya.
OTAK MANUSIA SEPERTI ORANG SUJUD
sumber: idyanaa.blogspot.com
Lihatlah
gambar di atas, betapa persisnya bentuk otak kita dengan orang yang sedang
bersujud. Itulah hebatnya Allah SWT. Otak yang kita gunakan untuk berfikir
ternyata tak pernah berhenti bertasbih memuji penciptanya. Maka itu gunakan
otak untuk berfikir positif dan untuk bertafakur pada apa yang Allah ciptakan.
sumber: khuswandani11.blogspot.com
teori ini bila di Aplikasikan kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Fisika:
(RPP)
Nama : Imam Prayoga
Umur: 16 tahun
Kelas : IX/11
Nama sekolah: SMA 70
Mata pelajaran : Fisika
Alokasi waktu : 1 Jam 30 menit
Standar Kompetensi
1. Menerapkan
konsep pengukuran listrik Dinamis.
Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis besaran Fisika pada Arus listrik.
1.2 Menganalisis besaran Fisika pada Hukum Ohm
Indikator pencapaian kompetensi
Membedakan
besaran-besaran fisika terhadap Arus, Muatan Listrik dan Waktu.
Membedakan
besaran-besaran fisika terhadap Tegangan, dan Hambatan.
A.
Tujuan pembelajaran
Psikomotorik
peserta didik dapat:
1.
(P2) Mengawali pelajaran dengan Doa
Alasan: Agar ilmu yang telah dipelajari bermanfaat untuk dirinya
dan orang lain.
2.
(P3)
Menanggapi materi yang disampaikan mengenai pengukuran Arus listrik dan hukum
Ohm.
Alasan: Supaya mengetahui sampai mana pemahaman siswa mengenai
materi yang diajarkan.
3.
(P7) Menyusun rumus-rumus fisika mengenai arus
listrik dan hukum Ohm dalam bentuk gambar dan warna.
Alasan: lebih kreatif dan membuat belajar fisika menjadi unik.
Kognitif peserta didik dapat:
1.
(C1)
Memberikan definisi tentang Arus, Tegangan dan Hambatan beserta simbolnya.
Alasan: Agar siswa dapat memahami
lambang – lambang dalam pelajaran Fisika.
2.
(C2) Menerangkan kembali tentang Arus listrik
dan hukum Ohm.
Alasan: mengetahui seberapa jauh pemahaman tentang materi yang
diajarkan.
3.
(C5)
Merangkaikan hambatan secara seri dan parallel dalam praktikum.
Alasan: Agar dapat mengaplikasikan teori yang telah di pelajari
dengan prakteknya.
Afektif peserta
didik dapat:
1.
(A4)
Mengaitkan rumus arus listrik pada hukum ohm
Alasan: karena dalam fisika rumus yang satu dengan yang lainnya
mempunyai keterkaitan dan siswa harus bisa menyikapi itu dengan cermat.
2.
(A3)
Mengikuti pelajaran dengan nyaman dan rileks
Alasan: karena dengan belajar yang santai akan membuat siswa nyaman
dalam belajar dan akan lebih mudah memahami pelajaran yang di sampaikan.
Yoga berumur 16 tahun menginjak kelas 2SMA. Siswa
ini tinggi kira-kira 165 cm, berat badan 45 kg, kulitnya kecoklatan dengan
rambut hitam lurus, fokus ketika belajar, dan logikanya tinggi dalam memecahkan
soal.
POKOK BAHASAN
Perkembangan psikomotorik, yaitu segala keadaan yang meningkatkan
atau menghasilkan stimulasi/rangsangan terhadap organ-organ fisik. Proses
perkembangan fisik anak berlangsung kurang lebih selama dua dekade sejak lahir.
Perkembangan terjadi pada masa anak menginjak usia remaja antara 12 atau 13
tahun hingga 21 atau 22 tahun. Belajar keterampilan fisik (motor learning) dianggap telah terjadi dalam
diri seseorang apabila ia telah memperoleh kemampuan dan keterampilan. Untuk
memperoleh kemampuan keterampilan jasmani ini, ia tidak hanya cukup dengan
latihan dan praktik, tetapi juga memerlukan kegiatan perceptual learning (
belajar berdasarkan pengamatan) atau kegiatan sensory-motor learning (belajar
keterampilan indriawi - jasmani)
Perkembangan kognitif, sebagian besar
psikolog terutama kognitivis ( ahli psikologi kognitif) berkeyakinan bahwa
proses perkembangan kognitif manusia
mulai berlangsung sejak ia lahir. Pendayagunaan kapasitas ranah kognitif
manusia sudah mulai berjalan sejak manusia itu mulai mendayagunakan kapaitas
motor dan sensornya. Hanya cara dan intensitas pendayagunaan kapasitas ranah
kognitif tersebut tentu masih belum jelas benar. Persoalan mengenai usia berapa
hari, minggu, atau berapa bulan aktivitas ranah kognitif mulai mempengaruhi perkembangan
manusia,
Konsep diri
merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya yang terbentuk
melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dan lingkungan.
Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman
yang terus-menerus dan terdeferensiasi. Dasar dari konsep diri individu
ditanamkan pada saat awal kehidupan anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi
tingkah lakunya. Konsep diri mempengaruhi perilaku peserta didik dan mempunyai
hubungan yang sangat menentukan proses
pendidikan dan prestasi belajar mereka. Peserta didik mengalami masalah
disekolah pada umumnya menunjukan tingkat konsep diri yang rendah, oleh sebab
itu dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan guru sebaiknya melakukan
peningkatan konsep diri. Emosi sendiri didefinisikan sebagai setiap kegiatan
atau perasaan, nafsu dan setiap keadaan mental yang hebat atau melua-luap.
Setiap anak memiliki emosinya masing-masing dan emosi pada masa remaja
mengalami perkembanga pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. maka
dari itu untuk meningkatkan kualitas dalam dunia pendidikan sekolah harus
mempunyai seorang psikolog atau konselor yang bertujuan untuk mengevaluasi anak
didik dari segi psiksis, emosional pribadi dan pergaulan sosialnya.
Nilai dapat
diartikan sebagai hal- hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Nilai merupakan rujukan dan keyakinan dalam menentukan
pilihan. Sejalan dengan definisi itu maka hakikat atau makna nilai adalah
berupa norma, etika, peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, dan rujukan
lainnya yang memiliki harga dan dirasakan berharga bagi seseorang dalam
menjalani kehidupan.
Moral berasal
dari kata mores yang artinya tata cara dalam kehidupan adat istiadat, atau
kebiasaan. Dalam psikologi ( Chaplin, 1981) disebutkan bahwa moral mengacu pada
akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat
kebiasaan yang mengatur tingkah laku. Menurut khlberg telah menekankan bahwa
perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang
secara bertahap. Sikap merupakan variable laten yang mendasari, mengarahkan,
dan mempengaruhi perilaku. Sikap tidak identik dengan respoms dalam bentuk
perilaku, tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan dari
konsistensi perilaku yang dapat diamati. Secara oprasional, sikap dapat
diekspresikan dalam bentuk kata-kata atau tindakan yang merupakan respons
reaksi dari sikapnya objek, baik berupa orang peristiwa, atau situasi.
Kreativitas
adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah untuk diartikan, bahkan
susah untuk dijalankan dalam kehidupan. Kreativitas adalah kemampuan sesorang
untuk menciptaan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya
belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Kreativitas juga
merupakan perkembangan proses kognitif maka kreativitas dapat ditinjau melalui
proses perkembangan kognitif berdasarkan teori yang diajukan oleh Jean Piaget.
CARA MENGATASI
LUPA DAN JENUH DALAM BELAJAR
Cara
mengatasi lupa dalam belajar
§ Overlearning : upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar
atas materi pelajaran tertentu.
§ Extra study time : upaya penambahan alokasi waktu belajar ( siswa
menambah jam belajarnya).
§ Menemonic Device : kiat-kiat khusus yang bisa dijadikan “alat
pengait” mental untuk memasukan item-item informasi kedalam memori siswa.
§ Pengaruh letak bersambung : menyusun kata-kata (nama, istilah) yang
diawali dan diakhiri dengan kata-kata yang diingat.
Cara
mengatasi jenuh dalam belajar
§ Istirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan takaran yang
cukup banyak.
§ Menjadwal dengan baik proses belajarnya.
§ Menata kembali lingkungan belajarnya meliputi pengubahan posisi
meja tulis, lemari, rak buku, alat perlengkapan belajar dan sebagainya sampai
memungkinkan siswa merasa berada disebuah amar baru yang lebih meyenangkan
untuk belajar.
§ Memberi stimulasi baru dan motivasi agar siswa merasa terdorong
untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya.
§ Membuat kegiatan yang menimbulkan keaktifan siswa dengan cara
mencoba belajar dan belajar lagi.
MULTIPLE INTELLIGENCE
Kecerdasan (intelegensi) adalah kemampuan untuk melakukan
abstraksi, serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan
menyesuaikan diri terhadap situasi baru. Kecerdasan majemuk (multiple intelegensi) merupakan
keanekaragaman kemampuan adalah modalitas untuk melejitkan kemampuan setiap
siswa dan menjadikan mereka sebagai sang juara, karena pada dasarnya setiap
anak cerdas.
sumber: institute4learning.com
·
Kecerdasan
linguistic ( Linguistik intelligence )
Adalah kemampuan untuk berfikir dalam
bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekpresikan dan menghargai
makna yang komplek, yang meliputi kemampuan membaca, mendengar, menulis, dan
berbicara.
·
Intelegensi
logis-matematis ( Logical matematich)
Adalah kemampuan dalam menghitung,
mengukur dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis serta menyelesaikan
operasi-operasi matematika,
·
Intelegensi
Musik ( Musical intelegence )
Intelegensi musik adalah kecerdasan
seseorang yang berhubungan dengan sensitivitas pada pola titik nada, melodi,
ritme, dan nada. Musik adalah bahasa pendengaran yang menggunakan tiga komponen
dasar yaitu intonasi suara, irama dan warna nada yang memakai system symbol
yang unik.
·
Intelegensi
Naturalis.
Adalah kemampuan untuk mengenal flora
dan fauna melakukan pemilahan-pemilahan utuh dalam dunia kealaman dan
menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya untuk berburu, bertani,
atau melakukan penelitian biologi.
·
Intelegensi
Visual-Spasial
Intelegensi visual-spasial merupakan
kemampuan yang memungkinkan memvisualisasikan infoomasi dan mensintesis
data-data dan konsep-konsep ke dalam metavor visual.
·
Intelegensi
Intrapersonal
Kemampuan seseorang
untuk memahami diri sendiri dari keinginan, tujuan dan system emosional yang
muncul secara nyata pada pekerjaannya.
Teori bakat multiple
intellegence ini bila dikaitkan dengan RPP Fisika. Siswa yang senang bernyanyi
atau senang belajar dengan musik bisa menghafal rumus dengan nyanyian agar
lebih mudah diingat.
Dibawah ini adalah
lirik Rumus Fisika
Nada (Helli guk guk guk
: Nomo Koeswoyo)
ARUS LISTRIK
I dalah Q/t itulah kuat
arus 2x
Ampere kuat arus
Coloum muatan listrik
Secon satuan waktu
Back to reff
Dalam Fisika rumus arus
listrik yaitu:
sumber: luluktadrisfisikawalisongo.blogspot.com
I = Kuat Arus (Ampere)
Q = muatan listrik (
coloum)
t = Waktu ( secon )
DAFTAR PUSTAKA
B, E. H.1980. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Chaplin, J.(1981). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Chaplin, J.(1981). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka
Giancoli. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Djaali. 2006. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Mustaqim. 2004.
Psikologi Pendidikan. Cetakan ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Solso, Robert L.
dkk. 2007. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.
Suharnanan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar