A. Pengertian Difraksi
Difraksi pertama kali ditemukan
oleh Francesco M. Grimaldi (1618-1663) dan gejala ini juga diketahui oleh
Huygens (1620-1695) dan Newton (1642-1727). Akan tetapi Newton tidak melihat
kebenaran tentang teori gelombang disini. Sedangkan, Huygens yang percaya pada
teori gelombang tidak percaya pntuk menerangkan difraksiada difraksi. Oleh
karena itu, ia tetap menyatakan bahwa cahaya berjalan lurus. Frensel
(1788-1827) secara tepat menggunakan teori Huygens yang disebut prinsip Huygens
frensel, Berunyi :
“ Setiap
titik muka gelombang di celah merupakan sumber cahaya titik dari gelombang
bola, sehingga muka gelombang neto pada titik-titik diluar celah adalah hasil
superposisi gelombang bola yang bersumber dari titik muka gelombang muka dicelah”
Difraksi
cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang oleh celah sempit
sebagai penghalang.
Cahaya
masuk melalui celah yang cukup lebar akan membentuk bayangan geometris pada
layar. Bagian yang terang persis sama lebar dengan panjang celah. Di luar
bagian yang terang adalah bayangan geometris. Sekarang bila celah dipersempit,
maka bagian yang terang pada layar akan melebar ke daerah bayangan
geometmetrisnya.
Difraksi terbagi menjadi dua
jenis yaitu difraksi frounhofer dan fresnel.
1. Difraksi frounhofer
Apabila letak sumber cahaya
jauh sekali dari celah, artinya berkas yang memasuki celah harus sejajar dan
yang keluar dari celah harus sejajar. Untuk bermacam-macam arah belokan.
2. Difraksi Fresnel
Apabila
jarak sumber ke celah dan celah ke layer dekat, berkas tidak perlu sejajar;
celah lebar; tidak sempit.
B.
Difraksi Oleh Celah Tunggal
Sebuah celah tunggal disinari akan menghasilkan polaa
difraksi pada layar yang diletakkan dibelakangnya. Bentuk pola akan sama dengan
celahnya (segi empat panjang), yaitu daerah-daerah terang dan gelap berbentuk
segi empat panjang. pola ini disebut pita-pita atau rumbai (fringe=frinji),
berupa pita terang dan pita gelap.
Daftar istilah yang digunakan dalam gambar
litasan optik diatas yaitu:
b : Lebar celah : Tempat terang dari
titik dengan (sudut pembelokan)
P :
Tempat terang atau gelap dari titik dengan arah α yang dikumpulkan oleh lensa
O :
Pusat celah
Misalkan
A0 adalah
amplitude resultan dari gelombang-gelombang yang sampai di P0 dengan
intensitas I0, I0 berbanding lurus dengan . A adalah amplitude resultan
dari gelombang-gelombang yang sampai di P. A berbanding lurus dengan ds dan,
1/x jarak dari O ke P.
Puncak
speaktrum atau garis terang terjadi salah satunya pada =
0, puncak itu berada digaris minimum pertama sebelah kiri sampai minimum
pertama sebelah kanan puncak pusatnya. Jarak antara ke dua garis berinteraksi
minimum disebut lebar puncak pusat. Lebar puncak pusat bertambah lebar bila α
semakin kecil. Dikenal sudut istilah ½ lebar puncak yang berarti antara =
0 sampai dengan pusat garis minimum pertamanya.
Ternyata
intensitas cahaya semakin mengecil. jika sumber cahaya putih, maka dan
kemerah-merahan ditepiya dan seterusnya tampak warna-warna dari speaktrum. Jika
lebar celah b lebih kecil dari pada panjang celah l sehingga efek panjang tidak
diabaikan maka. Sehingga memiliki intensitas sebagai berikut;
C. Difraksi Kisi (Celah
Banyak/Majemuk)
Kisi
difraksi adalah alat optis yang terdiri dari banyak celah yang identik, yang
disusun sejajar, berjarak sama.Pola difraksi dari kisi cukup rumit.
Semakin besar jumlah garis pada
kisi dan makin tinggi orde dari spectrum maka daya kisi makin besar serta daya
pisah kisi tidak bergantung pada ukuran dan jarak antar garis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar